Friday, June 29, 2012

Value Chain


Value chain atau rangkaian nilai, merupakan suatu rantai aktivitas yang saling berhubungan dan saling mendukung antara aktivitas utama itu sendiri dan antara aktivitas pendukung terhadap aktivitas utamanya seperti gambar 2, dimana rangkaian aktivitas tersebut ditujukan untuk menjadikan perusahaan memiliki daya saing dan kekuatan suatu perusahaan. Sedangkan analisis value chain merupakan alat analisis stratejik yang digunakan untuk memahami secara lebih baik terhadap keunggulan kompetitif, untuk mengidentifikasi dimana value pelanggan dapat ditingkatkan atau penurunan biaya, dan untuk memahami secara lebih baik hubungan perusahaan dengan pemasok, pelanggan, dan perusahaan lain dalam industry (Potter, 1985). 

 
Rangkaian nilai memiliki dua jenis aktivitas, yaitu aktivitas utama dan aktivitas pendukung (Potter, 1985). Aktivitas utama terdiri dari logistik masuk, operasi, logistik keluar, pemasaran dan penjualan serta pelayanan. Sedangkan aktivitas pendukungnya terdiri dari, infrastruktur perusahaan, manajemen sumber daya manusia, teknologi (baik teknologi produksi maupun teknologi informasi), pengadaan dan manajemen rantai pasok.
Rangkaian aktivitas utama merupakan aktivitas yang biasa dilakukan semua perusahaan, baik jasa maupun produksi, hanya bentuk dari setiap material yang mengalir dalam system tersebut saja yang bermacam – macam sesuai dengan setiap perusahaan. Pada aktivitas utama, semua proses aktivitas dilakukan untuk meningkatkan nilai jual maupun nilai kualitas dari suatu produk, dimana produk yang dating akan diproses dengan beberapa proses yang bertujuan untuk menjadikannya produk baru maupun produk yang hanya dinaikkan nilainya tanpa merubahnya, selanjutnya produk tersebut akan siap untuk dijual ke pasar untuk dipasarkan dengan jaminan kualitas produk yang baik dan berdayasaing. Sedangkan pada aktivitas pendukung, semua hal dilakukan untuk tercapainya produk yang berkualitas.
Aktivitas pendukung berjalan didalam aktivitas utama, dimana setiap aktivitas utama yang berjalan, perlu didukung oleh aktivitas ini supaya dapat menghasilkan output yang baik dan berkualitas sebagai suatu standarisasi perusahaan demi menjaga daya saing perusahaan terhadap pesaing yang menghasilkan produk serupa. Misalnya pada aktivitas datangnya logistik, untuk memenuhi persediaan logistik maka dibutuhkan suatu manajemen pengadaan yang baik sebagai bagan dari manajemen rantai pasok, sehingga dapat diketahui permintaan para pelanggan sebelumnya agar perusahaan dapat menyediakan kebutuhan konsumen tanpa perlu menimbun stok maupun terjadi keterlambatan pasokan, sedangkan dengan pemaksimalan teknologi informasi dan sumber daya manusia sendiri dapat membantu terciptanya suatu aliran rantai pasok yang baik, dimana aliran informasi dan material dapat ditangani dengan baik. Inilah yang disebut kesatuan kerja dari suatu rantai nilai yang berintegrasi antar aktivitas pendukung untuk memaksimalkan proses aktivitas utama.  

No comments:

Post a Comment