Friday, June 29, 2012

Analisa Critical Success Factors pada Transportation Planning Rantai Pasok di dalam Negara Kepulauan


Indonesia, sebagai Negara kepulauan dipandang dari segi aliran rantai pasok, dapat dikatakan sebagai sebuah gambaran kecil dari keadaan aliran rantai pasok yang terjadi secara global. Pada Negara kepulauan, aliran rantai pasok yang terjadi sangat kompleks, dengan beragam jenis produk yang harus didistribusikan, jenis rute yang harus dilalui, kondisi cuaca, kondisi infrastruktur yang dihadapi, dan tenggat waktu yang harus dihadapi, pemasok atau distributor diharuskan tetap mendistribusikan produknya tepat waktu sesuai jadwal dan kualitas yang dijanjikan.  Sehingga pemasok harus dengan cepat dan tepat dalam menentukan strategi pengiriman demi menjaga kepercayaan konsumen sebagai suatu nilai kompetitif perusahaan.
Faktanya, di Indonesia tepatnya setiap menjelang hari raya Idul Fitri, pelabuhan seperti pelabuhan Merak selalu mengalami antrian yang sangat panjang yang dapat menciptakan kegagalan pemenuhan pasokan produk dari pulau Jawa menuju pulau Sumatera. Sedangkan pada pelabuhan Tanjung Perak umumnya terjadi kemacetan atau antrian panjang untuk menyeberang seminggu setelah hari raya Idul Fitri, dimana warga Madura yang merantau keluar pulau Madura kembali ke kampong halaman secara serempak. Disini kita temukan bahwa permasalahan mengenai distribusi tidak hanya terjadi karena faktor yang telah dijelaskan di atas, tetapi juga karena adanya faktor budaya dan kebiasaan masyarakat Indonesia.
Untuk mengatasi permasalahan trasportasi barang ini, tentu diperlukan persiapan, perancangan, dan pengaplikasian strategi yang didasarkan pada pengalaman dan pola perubahan masyarakat. Negara Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau mengharuskan pemasok dalam melakukan proses pendistribusian produk dalam skala besar, untuk menggunakan transportasi laut atau kapal ferry yang tentunya akan berlabuh di pelabuhan-pelabuhan di berbagai pulau yang menjadi tujuannya. Indonesia sebagai sebuah Negara yang menaungi seluruh industri dalam negeri diharapkan dapat menyediakan infrastruktur yang baik dan memenuhi standar pelayanan, khusunya pelabuhan, dalam rangka menjaga aliran pasok dari setiap industri dalam rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat Indonesia dan mencegah kelangkaan yang dapat berdampak pada kenaikan harga barang seperti gambar 1.

 
Dengan pengembangan infrastruktur yang direncanakan oleh pemerintah Indonesia, diharapkan pemasok dan industri di Indonesia dapat meningkatkan aliran pasok barang yang dapat datang dari seluruh penjuru Indonesia dan menuju ke seluruh penjuru Indonesia juga. Sehingga diharapkan terjadinya perdagangan konsep global dalam Indonesia. Dimana terjadi pergerakan dari aliran barang sangat luas dan kompleks dalam rangka pemenuhan kebutuhan dari masyarakat Indonesia dan meningkatkan penjualan dan keuntungan perusahaan semaksimal mungkin.
Manajemen permintaan disini memiliki peranan yang penting. Proses pengiriman dan pengembalian yang rentan terhadap efektifitas dan efisiensi pengeluaran perusahaan, dimana ketika barang yang dikirimkan berjumlah sedikit atau tidak memenuhi kapasitas muatan sebuah truk, sehingga perusahaan harus menerima kerugian sebesar kosongnya kapasitas kosong dari barang yang akan dikirim tersebut.  Dengan menerapkan manajemen permintaan, perusahaan memungkinkan untuk dapat memperkirakan apa yang akan terjadi dengan produknya di masa depan.  Manajemen permintaan yang diintegrasikan dengan Customer Relationship Management (CRM), manajemen pemasaran, dan manajemen resiko, diharapkan dapat mengetahui bullwhip effect yang terjadi pada sebuah rantai pasok. Dimana berdasarkan pola pembelian konsumen yang telah terekam pada basis data perusahaan selama beberapa tahun kebelakang yang dapat menyajikan perkiraan permintaan di masa depan dengan menggunakan metode peramalan kuantitatif, seperti rata-rata bergerak, penghalusan eksponensial ataupun metode kualitatis seperti pendapat para tenaga penjual dan tenaga ahli. 
Berdasarkan faktor kritis keberhasilan yang dijelaskan nampak bahwa perencanaan penggunaan inter modal sebagai suatu aspek penting yang harus diperhatikan dalam rangka meningkatkan keefektifan dan keefisiensian dari suatu proses distribusi terutama dalam hal waktu dan biaya. Sehingga merupakan kebijakan yang sangat baik jika kita merencanakan penggunaan transportrasi yang efektif untuk menghadapi segala resiko pendistribusian dan dimanakah titik pertukaran antar moda yang paling efektif, demi mendapatkan suatu formula kombinasi antar moda transportasi yang dapat menekan biaya sekecil mungkin dengan ketepatan waktu yang semaksimal mungkin. Jika hal ini telah terpenuhi maka bukan menjadi hal yang mustahil untuk mencapai kesuksesan perusahaan dalam mengusai pasar di seluruh wilayah Indonesia dengan menggunakan formula kombinasi tersebut sebagai nilai kompetitif terhadap perusahaan lainnya.

No comments:

Post a Comment