Pengaplikasian
manajemen rantai pasok berbasis web pada agroindustri, digunakan untuk membantu
terjaga alur material dari produk agroindustri tersebut dan mengurangi resiko
kerusakan dari sayuran tersebut yang merupakan barang yang mudah rusak dan
busuk. Hal ini dapat berhasil dengan melakukan pemetaan potensi keberhasilan
panen berdasarkan jenis hasil pertanian beserta jumlahnya dalam satuan ton.
Jika telah diketahui potensinya, maka kita menentukan atau mencari tingkat
konsumsi sayuran per jenisnya pada tiap wilayah. Berdasarkan data sebelumnya,
maka system akan membuat analisa pasokan yang harus dilakukan bersama alur
materialnya sesuai dengan jumlah permintaan per daerah.
Karena
banyak daerah yang perlu dipasok dan banyak pula jumlah pemasoknya, perlu dilakukan
suatu perencanaan sehingga stok barang tidak ada yang tertumpuk di satu tempat
saja dan mengakibatkan tempat lainnya mengalami kekosongan. Sehingga mengakibatkan
barang yang disimpan berlebih tersebut, banyak yang rusak dan tidak bisa
dijual. Dan terjadi kenaikan harga yang tinggi karena adanya bagian yang yang
mengalami kelangkaan terhadap produk tersebut.
Pada
kasus agroindustri, perencanaan pemenuhan pasokan, dimulai dari tingkat yang
paling awal yaitu petani. Dengan memaksimalkan fungsi dari KUD di setiap desa,
maka KUD berperan sebagai pengumpul bahan baku dan sekaligus sebagai pemasok.
Saat di KUD, hasil tani yang dikumpulkan dari petani akan dilakukan
penyeleksian, dimana penyeleksian ini digunakan untuk mengelompokkan setiap
jenis produk berdasarkan kualitasnya. Pembagian kualitas terbagi menjadi
Indukan, Super, Baik dan Kurang.
Setelah
diseleksi, maka produk tersebut pun akan diantar kepada pasar untuk hasil tani
yang berkualitas Baik dan Kurang atau tempat pemrosesan bagi yang berkualitas
Super, sedangkan yang indukan akan digunakan lagi untuk proses pembibitan
supaya hasil pertaniannya maksimal. Produk tani yang berkualitas Super
tersebut, hanya akan dikirim setelah adanya kesepakatan yang dilakukan sebelum
masa panen tiba. Sedangkan yang berkualitas Baik dan Kurang akan dikirim ke
pasar sesuai dengan kebutuhan pasar tersebut, hal ini dilakukan supaya tidak
ada sayuran yang menumpuk karena kelebihan pasokan. Sedangkan sisanya, akan
dikirimkan ke pasar lainnya sesuai permintaan dan analisa yang dilakukan dengan
Manajemen Rantai Pasok berbasis web yang dijalankan disetiap KUD.
Produk
tani yang berkualitas Super, setelah melalui proses pengemasan atau proses
lainnya yang berkaitan dengan peningkatan nilai jual dari produk tersebut akan
ditawarkan kepada Supermarket atau pasar modern atau juga restoran yang bekerja
sama dengan pihak penyuplai. Sistem yang digunakan dalam proses pembayarannya
adalah konsiniasi, dimana barang atau produk hanya akan dibayar setelah barang
itu laku terjual, sedangkan jika barang tidak laku dan busuk, itu dijadikan
sebagai resiko dari penjual atau dalam kata lain kerugian ditanggung oleh
penjual sepenuhnya.
Peranan
Manajemen Rantai Pasok berbasis web disini hanya berkisar terhadap menjaga alur
material dari produk dalam memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat Indonesia dan
menjaga kualitas sampainya barang atau produk hingga ke tangan konsumen. Dengan
melakukan perencanaan pasokan produk berdasarkan permintaan dan kebutuhan pasar
sehingga tidak adanya penimbunan persediaan produk sayuran atau pertanian. Dan
peringkasan waktu proses yang telah direncanakan sebelum masa panen, dapat
menjaga kualitas produk pertanian yang memiliki kelemahan cepat busuk.
Maka
aspek lain yang berkaitan dengan peningkatan nilai maupun daya saing produk
dipasaran akan diantisipasi oleh adanya value chain, atau rantai nilai yang
membahas tentang bagaimana suatu produksi dan usaha yang harus dilakukan
sehingga permintaan tetap berjalan dengan baik dalam pemenuhannya. Proses ini
dimulai dari tahap pengadaan bahan baku yang dilakukan oleh produsen atau pasar
yang berasal dari KUD. Dalam usaha peningkatan tersebut, sudah pasti, startegi
pemasaran menjadi aspek yang sangat vital dalam menjual atau memasarkan produk
yang tentunya perlu didukung dengan kualitas dan pengemasan yang menarik.
Sehingga
manajemen rantai pasok berperan dalam pemenuhan pasokan dan menjaga alur
materialnya, dan dengan ditambah pengaplikasian rantai nilai, yang meningkatkan
kualitas dan nilai produk tersebut sehingga dapat dipastikan dengan
pengaplikasian system ini pada konsep Negara, akan tercipta kestabilan harga
dan standarisasi kualitas yang baik dalam produk konsumsi manusia, terutama
pada bidang pertanian.
Dengan
berdasarkan analisis terhadap faktor pendukung peningkatan produksi pertanian
seperti luas lahan, kondisi cuaca, kestabilan harga pupuk dan bibit, dan juga
kondisi harga pasar mengenai tingkat pembelian terendah dari petani. Didapati kondisi
lahan pertanian yang semakin kecil, memaksa pemaksimalan teknologi pangan
dengan menggunakan rekayasa genetika, untuk menghasilkan suatu produk bibit
unggul yang tahan hama, kuat dengan berbagai kondisi cuaca, dan cepat panen
dengan hasil yang berlipat. Adapun aspek harga pembelian terendah dan harga
pupuk, juga sangat berpengaruh terhadap semangat petani dalam meningkatkan
usaha mereka terlebih jika dinaikkannya harga beli tersebut, hal ini terbukti
pada tahun 2008 ketika Indonesia mencapai swasembada pangan.
Adapun
analisis yang dilakukan berdasarkan pemetaan produk hasil pertanian dan
perkebunan, menghasilkan suatu informasi, bahwa keberagaman pangan dan produk
pertanian disetiap daerah dapat mempengaruhi budaya maupun ketertarikan petani
dalam menggarap lahannya. Dengan dihubungkan terhadap kondisi iklim dan jenis
tanah di Indonesia didapati bahwa, hasil pertanian yang beragam memungkinkan
pemenuhan kebutuhan hasil pertanian dengan mudah jika, faktor lingkungan tidak
menjadi faktor kegagalan dari hasil
panen didaerah penghasil produk pertanian pokok terbesar atau dominan.
InsyaAllah, semoga kita semua bisa dapat meningkatkan setiap aspek di Indonesia
ReplyDelete