Friday, June 29, 2012

Manajemen Rantai Pasok Berbasis Web pada Agroindustri di Indonesia


Pengaplikasian manajemen rantai pasok berbasis web pada agroindustri, digunakan untuk membantu terjaga alur material dari produk agroindustri tersebut dan mengurangi resiko kerusakan dari sayuran tersebut yang merupakan barang yang mudah rusak dan busuk. Hal ini dapat berhasil dengan melakukan pemetaan potensi keberhasilan panen berdasarkan jenis hasil pertanian beserta jumlahnya dalam satuan ton. Jika telah diketahui potensinya, maka kita menentukan atau mencari tingkat konsumsi sayuran per jenisnya pada tiap wilayah. Berdasarkan data sebelumnya, maka system akan membuat analisa pasokan yang harus dilakukan bersama alur materialnya sesuai dengan jumlah permintaan per daerah.
Karena banyak daerah yang perlu dipasok dan banyak pula jumlah pemasoknya, perlu dilakukan suatu perencanaan sehingga stok barang tidak ada yang tertumpuk di satu tempat saja dan mengakibatkan tempat lainnya mengalami kekosongan. Sehingga mengakibatkan barang yang disimpan berlebih tersebut, banyak yang rusak dan tidak bisa dijual. Dan terjadi kenaikan harga yang tinggi karena adanya bagian yang yang mengalami kelangkaan terhadap produk tersebut.
Pada kasus agroindustri, perencanaan pemenuhan pasokan, dimulai dari tingkat yang paling awal yaitu petani. Dengan memaksimalkan fungsi dari KUD di setiap desa, maka KUD berperan sebagai pengumpul bahan baku dan sekaligus sebagai pemasok. Saat di KUD, hasil tani yang dikumpulkan dari petani akan dilakukan penyeleksian, dimana penyeleksian ini digunakan untuk mengelompokkan setiap jenis produk berdasarkan kualitasnya. Pembagian kualitas terbagi menjadi Indukan, Super, Baik dan Kurang.
Setelah diseleksi, maka produk tersebut pun akan diantar kepada pasar untuk hasil tani yang berkualitas Baik dan Kurang atau tempat pemrosesan bagi yang berkualitas Super, sedangkan yang indukan akan digunakan lagi untuk proses pembibitan supaya hasil pertaniannya maksimal. Produk tani yang berkualitas Super tersebut, hanya akan dikirim setelah adanya kesepakatan yang dilakukan sebelum masa panen tiba. Sedangkan yang berkualitas Baik dan Kurang akan dikirim ke pasar sesuai dengan kebutuhan pasar tersebut, hal ini dilakukan supaya tidak ada sayuran yang menumpuk karena kelebihan pasokan. Sedangkan sisanya, akan dikirimkan ke pasar lainnya sesuai permintaan dan analisa yang dilakukan dengan Manajemen Rantai Pasok berbasis web yang dijalankan disetiap KUD.
Produk tani yang berkualitas Super, setelah melalui proses pengemasan atau proses lainnya yang berkaitan dengan peningkatan nilai jual dari produk tersebut akan ditawarkan kepada Supermarket atau pasar modern atau juga restoran yang bekerja sama dengan pihak penyuplai. Sistem yang digunakan dalam proses pembayarannya adalah konsiniasi, dimana barang atau produk hanya akan dibayar setelah barang itu laku terjual, sedangkan jika barang tidak laku dan busuk, itu dijadikan sebagai resiko dari penjual atau dalam kata lain kerugian ditanggung oleh penjual sepenuhnya.
Peranan Manajemen Rantai Pasok berbasis web disini hanya berkisar terhadap menjaga alur material dari produk dalam memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat Indonesia dan menjaga kualitas sampainya barang atau produk hingga ke tangan konsumen. Dengan melakukan perencanaan pasokan produk berdasarkan permintaan dan kebutuhan pasar sehingga tidak adanya penimbunan persediaan produk sayuran atau pertanian. Dan peringkasan waktu proses yang telah direncanakan sebelum masa panen, dapat menjaga kualitas produk pertanian yang memiliki kelemahan cepat busuk.
Maka aspek lain yang berkaitan dengan peningkatan nilai maupun daya saing produk dipasaran akan diantisipasi oleh adanya value chain, atau rantai nilai yang membahas tentang bagaimana suatu produksi dan usaha yang harus dilakukan sehingga permintaan tetap berjalan dengan baik dalam pemenuhannya. Proses ini dimulai dari tahap pengadaan bahan baku yang dilakukan oleh produsen atau pasar yang berasal dari KUD. Dalam usaha peningkatan tersebut, sudah pasti, startegi pemasaran menjadi aspek yang sangat vital dalam menjual atau memasarkan produk yang tentunya perlu didukung dengan kualitas dan pengemasan yang menarik.
Sehingga manajemen rantai pasok berperan dalam pemenuhan pasokan dan menjaga alur materialnya, dan dengan ditambah pengaplikasian rantai nilai, yang meningkatkan kualitas dan nilai produk tersebut sehingga dapat dipastikan dengan pengaplikasian system ini pada konsep Negara, akan tercipta kestabilan harga dan standarisasi kualitas yang baik dalam produk konsumsi manusia, terutama pada bidang pertanian.
Dengan berdasarkan analisis terhadap faktor pendukung peningkatan produksi pertanian seperti luas lahan, kondisi cuaca, kestabilan harga pupuk dan bibit, dan juga kondisi harga pasar mengenai tingkat pembelian terendah dari petani. Didapati kondisi lahan pertanian yang semakin kecil, memaksa pemaksimalan teknologi pangan dengan menggunakan rekayasa genetika, untuk menghasilkan suatu produk bibit unggul yang tahan hama, kuat dengan berbagai kondisi cuaca, dan cepat panen dengan hasil yang berlipat. Adapun aspek harga pembelian terendah dan harga pupuk, juga sangat berpengaruh terhadap semangat petani dalam meningkatkan usaha mereka terlebih jika dinaikkannya harga beli tersebut, hal ini terbukti pada tahun 2008 ketika Indonesia mencapai swasembada pangan.
Adapun analisis yang dilakukan berdasarkan pemetaan produk hasil pertanian dan perkebunan, menghasilkan suatu informasi, bahwa keberagaman pangan dan produk pertanian disetiap daerah dapat mempengaruhi budaya maupun ketertarikan petani dalam menggarap lahannya. Dengan dihubungkan terhadap kondisi iklim dan jenis tanah di Indonesia didapati bahwa, hasil pertanian yang beragam memungkinkan pemenuhan kebutuhan hasil pertanian dengan mudah jika, faktor lingkungan tidak menjadi faktor  kegagalan dari hasil panen didaerah penghasil produk pertanian pokok terbesar atau dominan.

1 comment:

  1. InsyaAllah, semoga kita semua bisa dapat meningkatkan setiap aspek di Indonesia

    ReplyDelete