Friday, June 29, 2012

Peranan sistem informasi manajemen rantai pasok pada pengefektifan dan pengefisiensian perencanaan transportasi dalam suatu rantai pasok yang terintegrasi


Seperti yang dikatakan Manjunath (2010), bahwa informasi menjadi sebuah komoditi, dimana dengan adanya aliran informasi ini dapat diketahui keberadaan dan kualitas dari suatu barang tanpa kita harus melihat maupun mengikuti proses pendistribusian barang, dan lebih baiknya lagi, kita dapat memastikan ketepatan waktu dari pengiriman, dengan menggunakan tenaga yang lebih sedikit dan biaya yang lebih sedikit pula dengan kualitas informasi yang beaik. Sehingga perusahaan dapat melakukan perencanaan dan menyajikan alternatif penyelesaian masalah dengan lebih mudah berdasarkan pencatatan informasi yang terekam dari aktivitas pengiriman barang tersebut. Dari sini pula dapat dilakukan sebuah simulasi nyata untuk membandingkan tipe moda transportasi apa yang paling efektif untuk melalui suatu medan tertentu.
Dengan menggunakan manajemen rantai pasok berbasis web, maka data hasil dari pengiriman dan proses yang terjadi dapat disimpan dan dijadikan suatu pengetahuan khusus pada proses bisnis, dimana ketika proses bisnis yang dijalani perusahaan menghadapi permasalahan yang serupa maka perusahaan dapat menangani masalah tersebut dengan cepat dan lebih baik daripada sebelumnya. Sehingga perusahaan dapat meluangkan waktu lebih untuk memaksimalkan fungsi kerja dari perusahaannya dalam rangka meningkatkan pelayanan dan produksi dalam rangka totalitas dan komitmen meningkatkan kualitas produk dan kerja perusahaan di mata konsumen dan mata dunia.
Ada banyak metode, model, dan perangkat yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahn pemilihan rute maupun aspek lainnya yang berkaitan dengan perencanaan transportasi untuk menyajikan produk tepat waktu dan sesuai dengan kualitas yang diinginkan oleh konsumen. Adapun contoh dari beberapa metode tersebut adalah fuzzy AHP, fuzzy logic, fuzzy ant colony optimization dan model kecerdasan generic (Ditdit et al, 2012).  Dimana kesemua metode ditujukan untuk menciptakan kesempurnaan proses pendistribusian menurut rute yang baik dengan mempertimbangkan beberapa variabel untuk mendapatkan pendistribusian dengan jumlah yang tepat dan waktu yang tepat.
Walaupun perencanaan yang dibuat sangat baik, tetapi perencanaan tersebut tidak akan mudah untuk dilakukan tanpa bantuan dan keikutsertaan pemerintah dalam memberikan bantuan berupa infrastruktur yang baik dan jaringan yang baik, dalam rangka meningkatkan kualitas aliran informasi dan material dalam aliran rantai pasok seperti pada gambar 2.

 
Rancangan yang terdapat pada  gambar tersebut merupakan salah satu bentuk perencanaan pemerintah Indonesia yang akan dikembangkan dalam rangka menaikkan keterhubungan antar pasar dan aliran informasi. Dan jika keterhubungan ini berhasil dijalin, maka bukanlah suatu ketidak mungkinan jika di Indonesia ini, dengan penerapan perencanaan transportasi dan komunikasi yang baik, dapat mengangkat potensi daerah terpencil yang masih sulit untuk memenuhi kebutuhan dirinya secara stabil .
Selain menggunakan beberapa model  algoritma dalam menyelesaikan permasalahan perencanaan distribusi dan membaca kebutuhan pasar. Ada perangkat lain yang dapat membantu kerja dari sistem yang disebut dengan Computer Aided Routing and Scheduling (CARS), yang digunakan untuk menjawab permasalahan penjadwalan dan rute kendaraan. CARS diharapkan dapat menghadapi dan memecahkan masalah perusahaan dengan diikuti munculnya hal–hal seperti, menyediakan tingkat fleksibilitas yang tinggi terhadap berbagai kebutuhan logistik, menghasilkan suatu algoritma yang dapat memotong arus dan meningkatkan efisiensi, tampilan grafis yang bagus untuk membantu memecahkan masalah dan mendapatkan hasil terbaik, dan fleksibilitas dalam mengintegrasikan semua klien dengan pemaksimalan algoritma (Modares, 2009). 
Dengan memaksimalkan kekuatan dari informasi dan data, menggunakan sebuah sistem informasi atau manajemen rantai pasok berbasis web, diharapkan perusahaan dalam mengatasi permasalahan dan rintangan dalam melakukan proses pendistribusian di Indonesia dapat dilakukan secara tepat dan maksimal demi mempertahankan pelayanan perusahaan dan kepuasan dari masyarakat. Dan dalam konteks besarnya, Indonesia diharapkan dapat meningkatkan fasilitas infrastruktur jalan maupun tempat umum yang berkaitan terhadap proses distribusi seperti, pelabuhan dan bandara udara. Sehingga Indonesia dapat menjamin proses distribusi dari segi regulasi, infrastruktur jaringan, serta lalu lintas yang memudahkan perusahaan untuk saling terintegrasi dengan para pemasok dan konsumen.  

1 comment: