Seperti yang dikatakan Manjunath (2010),
bahwa informasi menjadi sebuah komoditi, dimana dengan adanya aliran informasi
ini dapat diketahui keberadaan dan kualitas dari suatu barang tanpa kita harus
melihat maupun mengikuti proses pendistribusian barang, dan lebih baiknya lagi,
kita dapat memastikan ketepatan waktu dari pengiriman, dengan menggunakan
tenaga yang lebih sedikit dan biaya yang lebih sedikit pula dengan kualitas
informasi yang beaik. Sehingga perusahaan dapat melakukan perencanaan dan
menyajikan alternatif penyelesaian masalah dengan lebih mudah berdasarkan
pencatatan informasi yang terekam dari aktivitas pengiriman barang tersebut.
Dari sini pula dapat dilakukan sebuah simulasi nyata untuk membandingkan tipe
moda transportasi apa yang paling efektif untuk melalui suatu medan tertentu.
Dengan menggunakan manajemen rantai
pasok berbasis web, maka data hasil dari pengiriman dan proses yang terjadi
dapat disimpan dan dijadikan suatu pengetahuan khusus pada proses bisnis,
dimana ketika proses bisnis yang dijalani perusahaan menghadapi permasalahan
yang serupa maka perusahaan dapat menangani masalah tersebut dengan cepat dan
lebih baik daripada sebelumnya. Sehingga perusahaan dapat meluangkan waktu
lebih untuk memaksimalkan fungsi kerja dari perusahaannya dalam rangka
meningkatkan pelayanan dan produksi dalam rangka totalitas dan komitmen
meningkatkan kualitas produk dan kerja perusahaan di mata konsumen dan mata dunia.
Ada banyak metode, model, dan perangkat
yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahn pemilihan rute maupun aspek
lainnya yang berkaitan dengan perencanaan transportasi untuk menyajikan produk
tepat waktu dan sesuai dengan kualitas yang diinginkan oleh konsumen. Adapun
contoh dari beberapa metode tersebut adalah fuzzy AHP, fuzzy logic, fuzzy ant
colony optimization dan model kecerdasan generic (Ditdit et al, 2012). Dimana kesemua metode ditujukan untuk
menciptakan kesempurnaan proses pendistribusian menurut rute yang baik dengan
mempertimbangkan beberapa variabel untuk mendapatkan pendistribusian dengan
jumlah yang tepat dan waktu yang tepat.
Walaupun perencanaan yang dibuat sangat
baik, tetapi perencanaan tersebut tidak akan mudah untuk dilakukan tanpa
bantuan dan keikutsertaan pemerintah dalam memberikan bantuan berupa
infrastruktur yang baik dan jaringan yang baik, dalam rangka meningkatkan
kualitas aliran informasi dan material dalam aliran rantai pasok seperti pada
gambar 2.
Rancangan yang terdapat pada gambar tersebut merupakan salah satu bentuk
perencanaan pemerintah Indonesia yang akan dikembangkan dalam rangka menaikkan
keterhubungan antar pasar dan aliran informasi. Dan jika keterhubungan ini
berhasil dijalin, maka bukanlah suatu ketidak mungkinan jika di Indonesia ini,
dengan penerapan perencanaan transportasi dan komunikasi yang baik, dapat
mengangkat potensi daerah terpencil yang masih sulit untuk memenuhi kebutuhan
dirinya secara stabil .
Selain menggunakan beberapa model algoritma dalam menyelesaikan permasalahan
perencanaan distribusi dan membaca kebutuhan pasar. Ada perangkat lain yang
dapat membantu kerja dari sistem yang disebut dengan Computer Aided Routing and Scheduling (CARS), yang digunakan untuk
menjawab permasalahan penjadwalan dan rute kendaraan. CARS diharapkan dapat menghadapi dan memecahkan masalah perusahaan
dengan diikuti munculnya hal–hal seperti, menyediakan tingkat fleksibilitas
yang tinggi terhadap berbagai kebutuhan logistik, menghasilkan suatu algoritma
yang dapat memotong arus dan meningkatkan efisiensi, tampilan grafis yang bagus
untuk membantu memecahkan masalah dan mendapatkan hasil terbaik, dan
fleksibilitas dalam mengintegrasikan semua klien dengan pemaksimalan algoritma
(Modares, 2009).
Dengan memaksimalkan kekuatan dari
informasi dan data, menggunakan sebuah sistem informasi atau manajemen rantai
pasok berbasis web, diharapkan perusahaan dalam mengatasi permasalahan dan rintangan
dalam melakukan proses pendistribusian di Indonesia dapat dilakukan secara
tepat dan maksimal demi mempertahankan pelayanan perusahaan dan kepuasan dari
masyarakat. Dan dalam konteks besarnya, Indonesia diharapkan dapat meningkatkan
fasilitas infrastruktur jalan maupun tempat umum yang berkaitan terhadap proses
distribusi seperti, pelabuhan dan bandara udara. Sehingga Indonesia dapat
menjamin proses distribusi dari segi regulasi, infrastruktur jaringan, serta
lalu lintas yang memudahkan perusahaan untuk saling terintegrasi dengan para
pemasok dan konsumen.
mas bayu
ReplyDelete