Transportation
planning decision (TPD) merupakan pemecahan masalah dari
beberapa barang atau jasa yang berasal dari beberapa pemasok yang harus
diantarkan ke sejumlah konsumen (Liang, 2006). Hal ini dilakukan guna
mendapatkan perbandingan metode pengiriman dari suatu barang dengan melalui
berbagai rute perjalanan dan jenis transportasi, dengan beberapa variabel yang
harus menjadi pertimbangan dalam memilih rute, seperti kondisi jalan, lebar
sempitnya jalan, kondisi lalu lintas perjalanan jika menggunakan transportasi
darat, dan kondisi kendaraan itu sendiri. Tentunya hal ini dilakukan guna
mendapatkan suatu keefisiensian biaya sehingga pengeluaran dari pengiriman dan
penyimpanan barang di gudang bisa diperkecil dan ketepatan waktu serta kualitas
barang yang dikirim sesuai dengan kualitas sebelum pengiriman dilakukan.
Untuk melakukan penentuan terhadap
perencanaan transportasi yang akan dilakukan, terdapat beberapa metodologi
seperti linier programming dan fuzzy logic dan dalam pengembangannya,
terdapat metode multiple fuzzy logic ataupun
dengan menggunakan suatu perangkat lunak yang disebut Computer Aided Routing and Scheduling (CARS) yang digunakan untuk
menjawab permasalahan penjadwalan dan rute kendaraan. Semuanya merupakan bentuk perhitungan dan perbandingan terhadap
data terdahulu untuk merencanakan terhadap aliran barang yang harus dilakukan
pada fase distribusi, dan kini dalam pengembangannya, perhitungan tersebut disesuaikan dengan peramalan
terhadap jumlah permintaan konsumen terhadap barang, sehingga perencanaan
transportasi bukan hanya terjadi pada fase pengantaran barang jadi ke konsumen
tetapi juga dari pemasok ke perusahaan pengolah atau industri, sehingga tercipta
keseimbangan dan keefisiensian waktu pengiriman.
Dalam pemaksilamalan teknologi guna
meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja perusahaan maka teknologi seperti CARS pun menjadi suatu keharusan. CARS
digunakan beberapa perusahaan untuk membantu kerja perusahaan dalam menentukan
jalur distribusi, sehingga CARS diharapkan dapat menghadapi dan memecahkan
masalah perusahaan dengan diikuti munculnya hal–hal seperti, menyediakan
tingkat fleksibilitas yang tinggi terhadap berbagai kebutuhan logistik,
menghasilkan suatu algoritma yang dapat memotong arus dan meningkatkan
efisiensi, tampilan grafis yang bagus untuk membantu memecahkan masalah dan
mendapatkan hasil terbaik, dan fleksibilitas dalam mengintegrasikan semua klien
dengan pemaksimalan algoritma (Modares, 2009).
Alur distribusi menjadi sangat penting
dalam manajemen rantai pasok seperti digambarkan pada gambar 3. Disamping
informasi tentang aliran tersebut yang tentunya sangat vital dalam proses
perencanaan dan peramalan terhadap pasokan dan permintaan terhadap suatu
produk. Karena sudah menjadi tujuan utama dari pelaksanaan manajemen rantai
pasok untuk mempertemukan kebutuhan para pelanggan dengan pasokan barang
tersebut, yang menyebabkan rantai pasokan dibuat berdasarkan konsumen
sentris dan juga menjamin
keberlangsungan dari integrasi setiap elemennya.
No comments:
Post a Comment